Bahkan berdasarkan isu yang beredar, Polsek Negara Batin disebut menerima uang setoran dari judi sabung ayam tersebut. Berita mengenai kondisi rumah AKP Lusiyanto yang tewas saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan tentu saja mengundang berbagai reaksi dari masyarakat. Kejadian ini tidak hanya menggugah empati terhadap korban dan keluarganya, tetapi juga mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh aparat penegak hukum di lapangan. Pertama-tama, kehilangan seorang anggota polisi dalam tugasnya adalah sebuah tragedi. AKP Lusiyanto yang berusaha menegakkan hukum di sektor yang seringkali terjadi pelanggaran seperti judi sabung ayam, menunjukkan komitmen dan dedikasinya terhadap tugas. Namun, situasi ini juga menyoroti risiko yang dihadapi oleh aparat penegak hukum, terutama dalam penanganan kejahatan yang melibatkan jaringan atau kelompok yang terorganisir. Kedua, berita mengenai kondisi rumahnya yang disebutkan memiliki atap bolong mencerminkan ketidakcukupan kondisi ekonomi dan fasilitas yang mungkin dialami oleh banyak anggota polisi di lapangan. Ini menjadi pertanyaan mengenai dukungan yang seharusnya diberikan kepada mereka, baik dari pemerintah maupun institusi. Apakah anggota kepolisian sudah mendapatkan perhatian dan perlindungan yang cukup? Dengan kondisi yang memprihatinkan, sudah seharusnya ada upaya lebih lanjut dari pihak berwenang untuk memastikan kesejahteraan anggota polisi, terutama mereka yang berada di daerah terpencil atau dengan akses terbatas. Selanjutnya, kasus ini juga membawa perhatian pada masalah judi sabung ayam yang masih terjadi di Indonesia. Meskipun pemerintah telah berusaha untuk menghentikannya, praktik-praktik ilegal seperti ini terus berkembang. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk memperkuat regulasi dan penegakan hukum untuk membasmi praktik-praktik yang merugikan masyarakat. Penyelesaiannya tidak hanya membutuhkan tindakan tegas dari pihak berwenang, tetapi juga kesadaran masyarakat akan dampak negatif dari judi yang bisa membawa pada kerugian ekonomi, sosial, hingga kriminal. Lebih jauh lagi, tragedi ini dapat menjadi pengingat bahwa dalam setiap tindakan penegakan hukum, terdapat risiko yang tak terhindarkan. Masyarakat perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh aparat penegak hukum dan pentingnya dukungan mereka dalam menjalankan tugas. Keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar juga menjadi bagian krusial dalam menciptakan suasana yang aman. Akhirnya, harapan kita tentu saja agar kejadian ini dapat menjadi pemicu untuk revisi terhadap kebijakan yang ada, serta peningkatan keamanan dan kesejahteraan bagi anggota kepolisian. Semoga ke depannya, ada perhatian yang lebih besar terhadap kondisi mereka yang bertugas di lapangan, sehingga tragedi seperti ini tidak terulang kembali. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk lebih peduli dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi para penjaga keamanan kita.