Loading...
Setahun sekali, masyarakat merayakan Lebaran dengan membeli pakaian baru dan pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga
Berita mengenai manajemen Tunjangan Hari Raya (THR) ala Risky Diba menarik perhatian karena memberikan panduan yang praktis dan terstruktur dalam mengelola keuangan menjelang hari raya. Dalam kondisi ekonomi yang sering kali tidak menentu, pengelolaan THR menjadi sangat penting bagi banyak orang. Pembagian proporsi 40% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk cicilan, dan 20% untuk tabungan merupakan pendekatan yang bijaksana yang dapat membantu individu memanfaatkan THR dengan lebih optimal.
Langkah pertama yang diusulkan, yaitu menyisihkan 40% untuk kebutuhan sehari-hari, adalah realistis. Pada saat menjelang hari raya, banyak pengeluaran yang perlu diperhatikan, mulai dari persiapan makanan, pakaian baru, hingga kunjungan ke sanak keluarga. Dengan menetapkan proporsi yang jelas untuk kebutuhan ini, individu tidak akan terjebak dalam pengeluaran yang berlebihan dan dapat menikmati momen spesial tanpa tekanan finansial yang besar.
Proporsi 30% untuk cicilan juga sangat relevan, terutama bagi mereka yang memiliki tanggungan utang. Sebagian besar orang mungkin mengalami tekanan untuk menutupi cicilan dari uang THR yang diterima. Dengan mengalokasikan bagian dari THR untuk cicilan, seseorang dapat meringankan beban utang tanpa harus menunggu hingga pembayaran gaji berikutnya. Ini juga dapat menjadi motivasi untuk tidak melakukan pembelian yang tidak perlu, sehingga utang bisa cepat lunas.
Sedangkan untuk tabungan, alokasi 20% adalah langkah cerdas yang sering diabaikan. Masyarakat cenderung lupa menyisihkan uang untuk tabungan ketika menerima THR karena fokus pada pengeluaran untuk kebutuhan sesaat. Namun, dengan adanya proporsi yang jelas, individu dapat membangun kebiasaan menabung yang baik. Tabungan ini bukan hanya untuk hari raya selanjutnya, tetapi juga untuk keadaan darurat di masa depan. Dengan demikian, strategi ini tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga mendukung stabilitas keuangan jangka panjang.
Secara keseluruhan, pendekatan yang diambil Risky Diba untuk manajemen THR merupakan langkah positif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan secara bijak. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, pengetahuan tentang manajemen keuangan menjadi bagian krusial dari kesejahteraan individu. Dengan menyebarkan informasi dan praktik baik ini, diharapkan banyak orang dapat terinspirasi untuk mengambil langkah-langkah serupa dalam mengelola keuangan mereka, bukan hanya saat THR, tetapi di setiap waktu.
Melihat tren yang ada, sangat penting bagi individu untuk memahami bahwa THR bukan hanya sekadar tambahan penghasilan, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka. Terlebih lagi, masyarakat perlu diberdayakan agar mampu membuat keputusan finansial yang lebih baik dan berkelanjutan. Praktik manajemen THR seperti yang dipaparkan ini bisa menjadi panduan yang bermanfaat dan patut dicontoh, tidak hanya dalam konteks THR, tetapi juga dalam perencanaan keuangan secara keseluruhan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment