Solusi yang ditawarkan oleh Thomas yakni, mengatasi penyakit makro, hanya bisa dilakukan oleh dokter ekonomi makro (Kemenkeu, BI dan BAPPENAS) Saya tidak dapat mengakses artikel tersebut secara langsung, tetapi berdasarkan judulnya, kita dapat menganalisis beberapa aspek penting mengenai dampak efisiensi anggaran terhadap sektor perhotelan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Efisiensi anggaran adalah langkah yang penting dalam pengelolaan keuangan daerah. Jika anggaran dipotong atau dialokasikan lebih efisien, maka dapat membantu menjamin bahwa sumber daya digunakan dengan sebaik-baiknya. Namun, dalam konteks sektor perhotelan, efek dari efisiensi anggaran bisa sangat beragam. Jika anggaran pengeluaran untuk promosi pariwisata, misalnya, dipangkas, hal ini bisa berdampak negatif pada jumlah wisatawan yang datang ke daerah tersebut. Sektor perhotelan sendiri adalah salah satu pilar penting dari industri pariwisata, yang menjadi sumber pendapatan signifikan bagi banyak daerah, termasuk NTT. Dengan adanya efisiensi anggaran yang tidak tepat, hotel-hotel dapat mengalami penurunan jumlah tamu, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pendapatan mereka dan kesejahteraan para pekerja di sektor tersebut. Pengamat ekonomi mungkin mencatat bahwa pemerintah perlu mempertimbangkan keseimbangan antara efisiensi anggaran dan investasi kepada sektor-sektor yang dapat mendorong perekonomian, termasuk pariwisata. Selain itu, penting untuk melihat bahwa tidak semua pengurangan anggaran menghasilkan dampak negatif. Dalam beberapa kasus, efisiensi anggaran dapat menciptakan insentif bagi pengelola hotel untuk berinovasi, menemukan cara baru untuk吸引 pengunjung, atau bahkan memperbaiki pelayanan dan fasilitas untuk menarik lebih banyak wisatawan. Jadi, tanggapan dari pengamat ekonomi dalam berita tersebut mungkin juga mencakup analisis tentang bagaimana sektor perhotelan dapat beradaptasi dengan keadaan baru. Tentu saja, analisis paling efektif akan dilakukan dengan mempertimbangkan data yang lebih spesifik tentang berapa besar efisiensi anggaran yang dilakukan dan area mana yang terkena dampaknya. Hal ini penting agar pemangku kepentingan memahami secara jelas apa yang bisa dipertahankan dan apa yang perlu ditingkatkan agar sektor perhotelan tetap kompetitif dan bertahan di tengah perubahan kebijakan yang ada. Secara keseluruhan, berita tersebut kemungkinan menyajikan pandangan yang beragam tentang bagaimana efisiensi anggaran dapat memengaruhi sektor perhotelan di NTT dan diharapkan menjadi pemicu diskusi yang lebih luas mengenai pengelolaan sektor pariwisata dan perhotelan yang berkelanjutan.