Pemerintah mulai melakukan penghijauan dengan menanam pohon pada lahan yang sebelumnya menjadi lokasi tempat wisata Hibisc Fantasy di Puncak. Berita mengenai tindakan pemerintah yang meratakan bangunan wisata di Puncak untuk melakukan penghijauan demi meningkatkan resapan air adalah langkah yang dapat dipandang dari berbagai sudut. Di satu sisi, upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kualitas lingkungan dan kelestarian alam, terutama di daerah yang berpotensi mengalami kerusakan akibat pembangunan yang tidak terencana. Pembongkaran infrastruktur wisata yang dianggap tidak ramah lingkungan dapat memberikan kesempatan bagi ekosistem lokal untuk pulih. Dengan mengembalikan lahan menjadi kawasan hijau, resapan air dapat meningkat, yang pada gilirannya akan mendukung keberlanjutan sistem hidrologi di kawasan tersebut. Ini menjadi semakin penting mengingat perubahan iklim dan fenomena cuaca ekstrem yang sering terjadi belakangan ini. Namun, perlu juga diingat bahwa tindakan meratakan bangunan wisata tanpa perencanaan yang matang dapat menimbulkan dampak negatif bagi ekonomi lokal. Banyak masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata untuk mencari nafkah. Oleh karena itu, pemangku kepentingan harus bijak dalam melakukan transisi dari industri wisata yang berpotensi merusak ke arah yang lebih berkelanjutan. Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program penghijauan sangat penting untuk memastikan mereka mendapatkan manfaat dari perubahan ini. Selain itu, biasanya pengembangan wisata yang berkelanjutan masih bisa dilakukan tanpa harus merusak lingkungan. Konsep ekowisata bisa menjadi pilihan yang ideal, di mana pengunjung tetap dapat menikmati keindahan alam tanpa mengorbankan kelestariannya. Dengan pendekatan yang tepat, pemerintah seharusnya dapat menciptakan ruang untuk wisata yang bertanggung jawab, yang berkontribusi pada ekonomi lokal sambil menjaga lingkungan. Penting juga untuk memastikan bahwa program penghijauan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi melibatkan upaya yang berkelanjutan untuk merawat dan menjaga vegetasi yang ditanam. Keterlibatan komunitas lokal dalam merawat area hijau ini bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan rasa kepemilikan mereka terhadap lingkungan dan mengurangi risiko kerusakan di masa yang akan datang. Secara keseluruhan, tindakan meratakan bangunan wisata demi penghijauan dan resapan air adalah langkah yang positif jika dilakukan dengan penuh pertimbangan dan melibatkan semua pihak. Keseimbangan antara kepentingan lingkungan dan ekonomi masyarakat harus dijaga, sehingga langkah ini bisa berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan, bukan hanya untuk masa kini, tetapi juga untuk generasi mendatang.