Pemerintah Klungkung menggelar pawai ogoh-ogoh untuk Hari Raya Nyepi 2025. Sekaa Taruna Satya Dharma meraih juara dengan hadiah Rp 25 juta. Berita mengenai ‘Ogoh-ogoh Cupak Grantang Raih Juara di Klungkung’ menarik untuk dibahas karena mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Bali. Ogoh-ogoh sendiri merupakan salah satu elemen penting dalam perayaan Nyepi, di mana patung-patung raksasa yang terbuat dari bahan ringan seperti bamboo dan kertas ini dipersembahkan untuk mengusir roh jahat. Kemenangan Ogoh-ogoh Cupak Grantang di Klungkung menunjukkan bahwa tradisi ini tetap hidup dan berkembang dengan baik di tengah arus modernisasi. Dengan meraih juara, Ogoh-ogoh Cupak Grantang bukan hanya mencerminkan keterampilan dan kreativitas masyarakat dalam membuat patung-patung ini, tetapi juga menunjukkan rasa kebanggaan kolektif terhadap budaya lokal. Kompetisi semacam ini sebenarnya lebih dari sekadar lomba; ini merupakan ruang untuk menunjukkan identitas budaya, memperkuat persatuan, dan menjaga tradisi tetap hidup dalam generasi muda. Melalui ajang seperti ini, masyarakat dapat mengekspresikan kecintaan mereka terhadap warisan budaya sambil melibatkan berbagai elemen, seperti seni, kerajinan, dan kerja sama di antara anggota komunitas. Penting juga untuk mencatat bahwa keberhasilan Ogoh-ogoh Cupak Grantang dalam lomba ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak kelompok lainnya, menunjukkan bahwa dengan kolaborasi dan inovasi, sebuah karya seni tradisional bisa mendapatkan pengakuan yang lebih luas. Ini juga dapat meningkatkan pariwisata, menarik perhatian wisatawan yang ingin menyaksikan perayaan unik ini secara langsung, sehingga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat lokal. Sedangkan pandangan ke depan, diharapkan bahwa tradisi seperti ini dapat terus berlanjut dengan inovasi yang tetap menghormati akar budayanya. Hal ini termasuk eksplorasi media dan teknik baru untuk membuat ogoh-ogoh, sehingga dapat menarik perhatian generasi muda dan menciptakan relevansi di era modern. Penting untuk terus mendiskusikan dan mengedukasi masyarakat tentang arti penting dari ogoh-ogoh serta makna dibalik setiap karya yang dihasilkan, agar warisan budaya ini tidak hanya dipahami sebagai sebuah kegiatan tahunan, tetapi juga sebagai bagian dari identitas kolektif masyarakat Bali. Terakhir, kemenangan ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal di tengah tantangan globalisasi. Setiap partisipasi dalam acara seperti ini adalah langkah kecil dalam menjaga keanekaragaman budaya dunia. Melalui penghargaan atas karya seni seperti Ogoh-ogoh, kita juga merayakan perbedaan dan nilai-nilai yang kaya dari setiap budaya yang ada.