Setelah melaksanakan buka puasa bersama dan berdiskusi, politisi yang akrab disapa Bu Ani ini memberikan mukena kepada ibu-ibu Majelis Taklim, Desa Berita mengenai kegiatan buka puasa bersama di Pesantren Terpadu Darul Ikhlas Al-Falah yang dihadiri oleh anggota DPRK Abdya ini menggambarkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. Kegiatan berbuka puasa, terutama di bulan Ramadan, tidak hanya menjadi momen untuk berbagi hidangan, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat dan tokoh-tokoh publik. Dalam konteks ini, tindakan anggota DPRK yang membagikan mukena kepada santri di pesantren menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan agama dan spiritualitas umat. Mukena merupakan alat penting bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah shalat, terutama bagi para wanita. Dengan memberikan mukena, secara langsung anggota DPRK tersebut berkontribusi dalam mendukung kegiatan keagamaan di pesantren dan menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya dalam memenuhi sarana ibadah. Selain itu, kegiatan buka puasa bersama ini juga bisa menjadi platform untuk menjalin komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini penting, karena sering kali masyarakat merasa terputus dari proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan hidup mereka. Dengan hadirnya tokoh publik dalam acara semacam ini, masyarakat merasa lebih dihargai dan dianggap penting. Interaksi antara masyarakat dan anggota DPRK dapat membangun kepercayaan yang lebih besar, yang pada gilirannya dapat memperkuat demokrasi lokal. Dalam konteks lebih luas, aktivitas ini mencerminkan budaya gotong royong yang telah menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia. Di saat bulan Ramadan, banyak komunitas yang berupaya untuk saling berbagi, dan kegiatan seperti buka puasa bersama adalah contoh sempurna dari filosofi bahwa kebahagiaan dan keberkahan akan semakin bertambah ketika dibagikan. Dengan demikian, bukan sahaja memperkuat ikatan antar individu, tetapi juga menumbuhkan rasa solidaritas di antara sesama, terutama di kalangan generasi muda yang merupakan harapan bangsa. Namun, penting untuk diingat bahwa kegiatan ini harus berkelanjutan dan bukan hanya bersifat seremonial semata. Diperlukan keberlanjutan dalam bentuk dukungan lainnya, seperti program pendidikan, pemberdayaan ekonomi, atau pemberian fasilitas yang lebih baik bagi pesantren dan santri. Ini akan memberikan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan pada perkembangan masyarakat, selain dari sekedar momen berbuka puasa. Sebagai penutup, kegiatan buka puasa bersama di pesantren ini bukan hanya sekedar tradisi tahunan, tetapi juga potensi untuk mengobarkan semangat ingin berbagi dan peduli antar sesama. Dengan langkah-langkah konkret yang diambil setelah acara tersebut, anggota DPRK dapat menunjukkan bahwa mereka tidak hanya hadir untuk simbolis, tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat yang lebih baik. Kegiatan positif seperti ini perlu untuk didorong dan diperbanyak agar bisa melahirkan generasi yang lebih peduli dan memiliki semangat gotong royong yang tinggi di masa depan.