Lonjakan penumpang terjadi di sejumlah stasiun di Sumbar. Rute Padang–Pariaman jadi favorit, dengan ribuan penumpang setiap harinya. Berita mengenai lonjakan penumpang kereta di Sumatera Barat (Sumbar) yang mencapai 9.500 orang dalam sehari selama libur Lebaran menunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat yang cukup signifikan. Ini adalah indikator positif bagi sektor transportasi, sekaligus mencerminkan pemulihan ekonomi pascapandemi. Kereta api, sebagai salah satu moda transportasi yang efisien dan terjangkau, telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang untuk kembali ke kampung halaman atau berlibur bersama keluarga. Namun, peningkatan jumlah penumpang ini juga membawa tantangan tersendiri. Dalam konteks kesehatan masyarakat, penting untuk memastikan bahwa protokol kesehatan tetap diterapkan di dalam kereta dan stasiun. Dengan masih adanya potensi penyebaran penyakit, upaya penegakan disiplin seperti penggunaan masker, jaga jarak, dan sanitasi perlu diperkuat. Ini untuk memastikan bahwa perjalanan yang dilakukan masyarakat tidak menjadi penyebab peningkatan kasus penyakit, termasuk COVID-19. Dari sudut pandang ekonomi, lonjakan jumlah penumpang ini bisa menjadi sinyal positif bahwa industri pariwisata dan transportasi mulai pulih. Hal ini juga merangsang aktivitas ekonomi di sekitar stasiun kereta api, seperti pedagang kaki lima dan usaha lokal lainnya. Dengan semakin banyak orang yang melakukan perjalanan, diharapkan terjadi peningkatan pada sektor-sektor pendukung lainnya, termasuk perhotelan dan restoran. Pemerintah dan pihak kereta api harus bersiap untuk menghadapi pertumbuhan penumpang ini dengan meningkatkan layanan. Penambahan kereta, peningkatan frekuensi perjalanan, serta kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan adalah hal-hal yang perlu diperhatikan. Investasi dalam infrastruktur dan teknologi juga menjadi penting agar kapasitas dan efisiensi layanan dapat terjaga. Di sisi lain, berita ini juga mengingatkan kita akan pentingnya transportasi berbasis kereta api sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan di jalan raya. Dengan banyaknya orang yang beralih ke kereta sebagai moda transportasi, ini berpotensi mengurangi polusi udara dan membuat perjalanan menjadi lebih ramah lingkungan. Dukungan terhadap perkembangan jaringan kereta api di berbagai daerah di Indonesia pun menjadi semakin relevan. Secara keseluruhan, lonjakan penumpang kereta di Sumbar selama libur Lebaran adalah kabar baik yang harus diimbangi dengan persiapan dan perhatian yang serius terhadap aspek kesehatan dan keselamatan. Semua pihak terkait perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa pertumbuhan yang positif ini dapat berlangsung secara berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.