Loading...
Rian D'MASIV memuji sistem royalti musik di AS yang lebih transparan dan efektif dibandingkan Indonesia. Temukan alasannya di sini!
Berita mengenai sistem royalti di Amerika Serikat yang disebutkan dalam konteks pernyataan Rian D’MASIV tentang kemampuan satu Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) untuk menghimpun 1,1 miliar dolar AS tentu menarik untuk diperbincangkan. Dalam industri musik, sistem royalti merupakan kunci utama dalam memberikan imbalan kepada para pencipta lagu, musisi, dan pemegang hak cipta atas karya mereka. Keberadaan sistem yang transparan dapat memberikan kepercayaan lebih kepada para artis dan pencipta lagu mengenai bagaimana hak mereka dilindungi dan hak atas royalti dikelola.
Transparansi dalam sistem royalti di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada upaya untuk membuat proses distribusi royalti menjadi lebih jelas dan adil. Dalam banyak kasus di negara lain, masalah ketidakadilan dalam distribusi royalti sering kali muncul akibat kurangnya transparansi. Dengan adanya contoh dari Amerika, ini bisa menjadi dorongan bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk meninjau dan memperbaiki sistem royalti mereka agar lebih adil bagi semua pihak yang terlibat.
Di Indonesia, isu royalti masih menjadi tantangan besar bagi para musisi, terutama dalam hal pengumpulan dan distribusi. Banyak musisi mengeluhkan bahwa mereka tidak mendapatkan royalti yang sesuai dengan kontribusi mereka. Jika Rian D’MASIV dan musisi lainnya dapat belajar dari transparansi yang diterapkan di Amerika, ini bisa menjadi langkah positif untuk memperbaiki sistem LMK di tanah air. Hal ini juga bisa mendorong lebih banyak pencipta lagu untuk melaporkan karya mereka dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Dari sisi ekonomi, angka 1,1 miliar dolar AS yang disebutkan mencerminkan potensi besar dari sektor musik di era digital saat ini. Di era streaming, dimana musik dapat diakses secara luas dalam hitungan detik, pemahaman yang baik tentang bagaimana royalti dihimpun dan dibagi menjadi hal yang sangat penting bagi keberlangsungan karier musisi. Ini juga menunjukkan bahwa musik tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan industri yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian.
Dalam konteks global, praktek baik di Amerika juga bisa menjadi contoh bagi negara lain untuk mengembangkan regulasi yang mendukung kesejahteraan musisi. Selain itu, edukasi bagi musisi dan pemangku kepentingan di industri musik tentang pentingnya hak cipta dan sistem royalti yang transparan sangat dibutuhkan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, pemain industri, dan LMK, langkah-langkah perbaikan bisa dirumuskan untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi para kreator.
Kesimpulannya, transparansi dalam sistem royalti merupakan aspek yang sangat penting dalam dunia musik dan bisa menjadi model positif bagi negara lain. Jika diinspirasi oleh sistem yang diterapkan di Amerika, potensi keuntungan dari industri musik bisa dibagikan secara lebih adil kepada semua pihak yang terlibat. Ini tentu saja akan membawa dampak positif bagi ekosistem musik dan memberikan penghargaan yang layak bagi kreativitas serta karya seni yang diciptakan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment