'Jangan dikorupsi, jangan diselewengkan. Jangan sampai kita malu, sudah diberi bantuan tapi tidak dimanfaatkan dengan baik.' TITIEK SOEHARTO Berita mengenai tanggapan Titiek Soeharto terkait lambatnya progres pembangunan di Sabang dan kekhawatirannya terhadap potensi korupsi dalam proyek SKPT (Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu) di daerah tersebut menunjukkan keprihatinan yang mendalam akan arah pembangunan di Indonesia, khususnya di kawasan yang strategis seperti Sabang. Sabang tidak hanya memiliki potensi ekonomi yang besar, tetapi juga berfungsi sebagai pintu gerbang maritim yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara tetangga dan dunia internasional. Lambatnya progres pembangunan di SKPT, yang dirancang untuk meningkatkan sektor kelautan dan perikanan, menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan proyek. Penggelapan sumber daya, perencanaan yang buruk, atau kurangnya komitmen dari pihak berwenang sering kali menjadi penyebab utama terhambatnya pelaksanaan proyek-proyek penting. Dalam konteks ini, pernyataan Titiek menjadi penting karena menunjukkan bahwa ada suara dari masyarakat yang mengawasi dan menuntut transparansi serta akuntabilitas dalam penggunaan anggaran negara. Khawatiran terhadap potensi korupsi dalam proyek pembangunan seperti SKPT juga sangat relevan. Dalam sejarahnya, banyak proyek besar di Indonesia menghadapi berbagai isu korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Oleh karena itu, perlunya sistem pengawasan yang ketat dan partisipasi masyarakat dalam memantau jalannya proyek sangatlah mendesak. Penegakan hukum yang tegas dan langkah-langkah preventif harus menjadi prioritas agar dana publik tidak disalahgunakan. Di sisi lain, keberadaan SKPT di Sabang seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Jika pembangunan ini dilakukan dengan baik, bukan hanya dapat meningkatkan kapasitas produksi sektor perikanan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka kemiskinan di daerah tersebut. Oleh karena itu, semua pihak, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, perlu bersinergi untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai rencana. Tanggapan Titiek Soeharto juga mencerminkan pentingnya keterlibatan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, dalam proses pembangunan. Melibatkan mereka dalam proses perencanaan dan evaluasi proyek dapat membantu meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Partisipasi aktif masyarakat bisa menjadi tameng untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan kepentingan publik. Kesimpulannya, perhatian yang diberikan oleh Titiek Soeharto terhadap lambatnya progres pembangunan dan potensi korupsi di SKPT Sabang mencerminkan kesadaran akan betapa pentingnya pembangunan yang berkelanjutan dan berintegritas. Proyek ini harus menjadi keuntungan bagi semua, dan melalui pengawasan yang ketat serta keterlibatan masyarakat, diharapkan potensi besar yang dimiliki Sabang dapat direalisasikan secara maksimal demi masa depan yang lebih baik.