Jumlah penumpang yang mudik gratis tersebut tersebar di tiga rute penyeberangan yakni Sinabang-Calang, Sinabang-Labuhan Haji dan Sinabang-Singkil. Berita mengenai program mudik gratis yang diadakan oleh ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) dengan berhasil mengangkut 9.000 penumpang dari Simeulue merupakan inisiatif yang sangat positif, terutama menjelang hari raya yang menjadi momen penting bagi masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga. Program ini tidak hanya mempermudah akses transportasi bagi orang-orang yang ingin pulang ke kampung halaman, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dan pihak swasta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cara yang lebih efisien dan terjangkau. Salah satu aspek yang patut dicatat adalah dampak sosial dari program mudik gratis ini. Banyak orang, terutama masyarakat berpenghasilan rendah, mungkin kesulitan untuk memenuhi biaya transportasi saat mudik. Dengan adanya program ini, mereka mendapatkan kesempatan untuk pulang ke kampung halaman tanpa harus khawatir tentang biaya. Ini adalah langkah nyata dalam mendukung mobilitas sosial dan memperkuat ikatan kekeluargaan, yang sangat penting dalam tradisi mudik di Indonesia. Namun, pelaksanaan program seperti ini juga perlu diimbangi dengan aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang. ASDP perlu memastikan bahwa armada yang digunakan dalam keadaan baik dan memenuhi standar keselamatan. Selain itu, pelayanan kepada penumpang harus diperhatikan, mulai dari proses boarding, selama perjalanan, hingga tiba di tujuan. Pengalaman yang menyenangkan akan membuat penumpang merasa dihargai dan berpotensi untuk mendorong mereka berpartisipasi dalam program sejenis di masa mendatang. Penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Dengan melibatkan mereka, penyelenggara dapat mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi yang lebih spesifik, sehingga program yang diadakan lebih sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Keterlibatan ini juga akan meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap program yang sudah ada. Di sisi lain, keberhasilan program mudik gratis ini menjadi contoh bagi daerah dan penyelenggara transportasi lainnya untuk melakukan inisiatif yang serupa. Ini membuka peluang bagi inovasi dalam penyediaan transportasi yang ramah bagi konsumen, mengingat tantangan dalam mobilitas yang sering dihadapi oleh masyarakat. Ke depannya, diharapkan program-program serupa dapat lebih banyak dilaksanakan dengan jangkauan yang lebih luas, serta dukungan yang lebih besar dari berbagai pihak. Secara keseluruhan, program mudik gratis yang dilaksanakan oleh ASDP tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi para pemudik, tetapi juga berkontribusi pada kebangkitan semangat solidaritas dan kebersamaan di tengah masyarakat. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik, program seperti ini dapat menjadi tradisi yang terus berlanjut, membantu semakin banyak orang setiap tahunnya.