Kini korban oknum dokter PPDS di Bandung, Jawa Barat tersebut bertambah menjadi tiga orang. Berita mengenai kasus rudapaksa yang melibatkan dokter PPDS Priguna dan korban yang jumlahnya bertambah menjadi tiga tentu sangat mengejutkan dan memprihatinkan. Kasus ini tidak hanya mencerminkan tindakan kriminal yang sangat serius, tetapi juga menyiratkan masalah yang lebih dalam terkait dengan sistem pendidikan kedokteran dan perlindungan terhadap pasien. Pertama-tama, penting untuk menyoroti bagaimana kejadian ini menunjukkan potensi adanya penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan. Seorang dokter, terutama dalam konteks pendidikan spesialisasi, seharusnya menjadi sosok yang dihormati dan dipercaya oleh pasien. Namun, ketika tindakan seperti ini terjadi, hal tersebut merusak integritas profesi kedokteran dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan secara keseluruhan. Menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa tindakan pencegahan yang kuat diterapkan agar tidak ada lagi individu yang menyalahgunakan posisi mereka untuk melakukan kejahatan. Kedua, berita ini juga membuka diskusi mengenai perlunya langkah-langkah yang lebih ketat dalam hal pengawasan dan evaluasi terhadap pendidikan kedokteran di Indonesia. Institusi pendidikan medis perlu bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa semua mahasiswa dan dokter muda memahami etika profesi dan batasan-batasan yang harus dipatuhi. Selain itu, perlu adanya sistem pelaporan yang aman dan efektif bagi mereka yang menjadi korban tindakan tidak etis atau kriminal, sehingga mereka merasa berani untuk melaporkan tanpa takut akan stigma atau pembalasan. Tidak kalah pentingnya adalah pemahaman masyarakat tentang hak-hak mereka sebagai pasien. Pendidikan mengenai hak-hak pasien harus digalakkan, sehingga mereka lebih paham mengenai batasan interaksi dengan tenaga medis. Dengan adanya kesadaran ini, diharapkan korban kekerasan seksual dalam dunia medis dapat semakin berani untuk berbicara dan melaporkan kejahatan yang mereka alami tanpa merasa ditakut-takuti. Akhirnya, saya berharap kasus ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap tindakan kejahatan harus ditindaklanjuti dengan serius. Pihak berwenang harus menindak tegas pelaku dengan hukuman yang setimpal dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada korban agar mereka dapat pulih dan mendapatkan keadilan. Hanya dengan cara inilah kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat, baik di dalam dunia kedokteran maupun dalam masyarakat secara umum.