Oknum dokter kandungan di Garut diduga lecehkan pasien saat USG dan videonya viral. Berita mengenai modus dokter kandungan di Garut ini menyoroti isu penting seputar etika medis dan perlindungan terhadap ibu hamil. Tindakan seorang dokter yang menawarkan USG 4D gratis dengan syarat tidak boleh membawa suami menunjukkan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip fundamental dalam praktik medis, terutama dalam hal transparansi dan kepercayaan. Sudah seharusnya, peran dokter adalah memberikan dukungan dan informasi yang akurat, termasuk mengikutsertakan pasangan dalam proses tersebut, yang merupakan momen penting bagi keluarga. Hal ini juga mencerminkan kesulitan yang dihadapi oleh ibu hamil, terutama di daerah yang mungkin kurang mendapatkan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan yang baik. Pada konteks ini, penawaran yang tampaknya menggiurkan justru bisa menjadi jebakan yang berbahaya. Ini melibatkan risiko tidak hanya bagi kesehatan fisik ibu dan janin, tetapi juga kesehatan mental dan emosional mereka demi menjaga keutuhan dan kepercayaan dalam hubungan suami istri. Lebih jauh, fenomena ini menjadi alarm bagi otoritas kesehatan dan masyarakat untuk lebih waspada terhadap praktik-praktik medis yang tidak etis. Pendidikan dan penerangan tentang hak-hak kesehatan ibu hamil sangat penting, sehingga mereka dapat mengenali ketika ada yang tidak beres dalam layanan yang mereka terima. Melibatkan edukasi di tingkat masyarakat mengenai apa yang seharusnya menjadi praktik yang benar dalam kesehatan reproduksi bisa mencegah terjadinya modus seperti ini. Selain itu, berita ini juga memicu refleksi lebih dalam tentang bagaimana kita memandang hubungan antara dokter dan pasien, serta bagaimana kepercayaan seharusnya dibangun. Hubungan ini bukan hanya berdasarkan keahlian medis, tetapi juga etika, empati, dan komunikasi yang baik. Setiap pasien berhak untuk merasa aman dan dilindungi saat menjalani prosedur medis, serta memiliki semua informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang terinformasi. Akhir kata, isu ini perlu ditindaklanjuti dengan serius. Ada urgensi untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik medis dan memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar kode etik. Diharapkan dengan tindakan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan kesehatan yang lebih aman dan lebih mendukung bagi semua ibu hamil dan keluarga mereka. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih proaktif dalam bersuara dan melaporkan setiap tindakan medis yang mencurigakan demi mencegah kasus serupa terulang di kemudian hari.