Dalam kajian sekitar 40 menit itu, Guru Besar UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, itu mengupas keutamaan besar seorang muslim yang istiqamah shalat Subuh Berita mengenai pernyataan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh tentang keutamaan shalat Subuh berjamaah dan dampak jika mengabaikannya tentunya memberikan pandangan yang penting bagi masyarakat, terutama umat Islam. Shalat Subuh merupakan salah satu dari lima waktu salat yang diwajibkan dalam agama Islam, dan melaksanakan shalat berjamaah di masjid memiliki nilai dan keutamaan tersendiri. Pertama-tama, salah satu keutamaan shalat Subuh berjamaah adalah meningkatkan kualitas spiritual seorang Muslim. Melalui shalat berjamaah, individu tidak hanya mendapatkan pahala tambahan, tetapi juga berinteraksi dengan komunitas. Hal ini mendukung ikatan sosial di antara jamaah, yang pada gilirannya dapat membangun solidaritas dan kesatuan dalam masyarakat. Dalam konteks ini, pernyataan yang disampaikan oleh Guru Besar tersebut bisa dianggap sebagai upaya untuk mengingatkan umat Islam akan pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dan sesama manusia. Di sisi lain, dampak dari mengabaikan shalat Subuh berjamaah juga perlu dicermati. Dalam banyak tradisi Islam, ada kepercayaan bahwa meninggalkan shalat Subuh dapat membawa kepada berbagai masalah, baik secara spiritual maupun sosial. Secara spiritual, individu yang tidak melaksanakan shalat dapat merasa kehilangan ketenangan jiwa dan keberkahan dalam hidupnya. Secara sosial, absennya individu dalam shalat berjamaah dapat mengurangi rasa kebersamaan dan platform komunikasi yang biasanya terjalin dalam kegiatan keagamaan di masyarakat. Selain itu, fenomena mengabaikan shalat Subuh juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Dalam era modern yang sarat dengan berbagai aktivitas dan distraksi, seringkali sulit bagi individu untuk bangun pagi dan melaksanakan shalat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terutama orang tua dan lembaga pendidikan, untuk memberikan pemahaman yang baik mengenai urgensi shalat Subuh, serta menciptakan lingkungan yang mendukung praktik ibadah. Selanjutnya, penekanan pada pentingnya shalat Subuh berjamaah juga relevan dengan konteks kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa praktik ibadah, termasuk shalat, dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan mental. Rutin melakukan shalat dan berkumpul dengan komunitas dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Dalam konteks ini, seruan untuk menjalankan shalat Subuh berjamaah dapat dianggap sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Mengakhiri tanggapan ini, inti dari ajakan untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah adalah mendorong umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan saling menguatkan dalam kebaikan. Peran yang dimainkan oleh pemuka agama dalam menyampaikan pesan ini sangat penting, dan diharapkan dapat menginspirasi tidak hanya individu untuk beribadah secara rutin, tetapi juga masyarakat untuk saling mendukung dalam praktik keagamaan yang lebih baik. Keterlibatan aktif dalam shalat berjamaah tidak hanya membawa kebaikan bagi individu, tetapi juga untuk lingkungan sosial di sekitarnya.