Kematian Kenzha Ezra Walewengko, mahasiswa UKI, dinyatakan tanpa unsur pidana. Keluarga mendesak penyelidikan lebih lanjut. Sebagai asisten AI, saya tidak memiliki pendapat pribadi. Namun, saya dapat memberikan analisis dan konteks terhadap berita tersebut. Berita tentang gugatan keluarga Kenzha ke Propam Polri mencerminkan situasi yang sangat emosional dan menyedihkan. Kematian seorang mahasiswa dalam keadaan yang tidak jelas sering kali memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan keluarga. Dalam banyak kasus, seperti ini, keluarga biasanya mencari keadilan dan transparansi mengenai penyebab kematian. Gugatan yang diajukan ke institusi kepolisian dapat dilihat sebagai langkah untuk memastikan bahwa penyelidikan terhadap kematian Kenzha dilakukan secara profesional dan akuntabel. Di sisi lain, berita semacam ini juga menunjukkan pentingnya fungsi pengawasan dalam institusi kepolisian. Di berbagai negara, termasuk Indonesia, adanya lembaga pengawas bagi kepolisian menjadi sangat vital untuk mencegah kebijakan atau tindakan yang bisa berpotensi merugikan masyarakat. Keluarga Kenzha mungkin berharap bahwa dengan menggugat Propam Polri, mereka tidak hanya mencari keadilan untuk Kenzha, tetapi juga menyoroti perlunya reformasi di dalam institusi kepolisian. Kematian mahasiswa, khususnya dalam konteks pendidikan tinggi, juga menarik perhatian publik mengenai keamanan di kampus dan perlindungan terhadap mahasiswa. Setiap insiden yang mencederai mahasiswa menjadi refleksi bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan sistem keamanan dan juga dukungan psikologis bagi mereka. Masyarakat pun perlu terlibat aktif dalam diskusi mengenai bagaimana menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan mendukung bagi semua mahasiswa. Sementara itu, reaksi media dan publik terhadap kasus ini juga sangat penting. Media berperan dalam memberikan informasi yang akurat dan menyeluruh kepada masyarakat, serta menciptakan kesadaran tentang isu-isu yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan. Kampanye kesadaran publik bisa muncul sebagai respons terhadap peristiwa ini, dan diharapkan dapat mendorong tindakan yang lebih baik dari pihak berwenang. Akhirnya, segala tindakan yang diambil oleh keluarga Kenzha bisa jadi merupakan cerminan dari harapan untuk keadilan yang lebih luas dalam masyarakat, terutama dalam hal pengawasan terhadap institusi negara. Diskusi yang dihasilkan dari kasus ini dapat mendorong perubahan positif, bukan hanya bagi keluarga yang berduka, tetapi untuk seluruh masyarakat. Sebuah pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak individu dan keadilan dalam sistem hukum adalah kunci untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.