Jebol Pagar, Massa Demo Tolak RUU TNI Masuk ke Halaman Gedung DPR RI

4 hari yang lalu
7


Loading...
Pengamatan Kompas.com di lokasi, massa mulai menjebol pagar Gedung DPR RI sekitar pukul 19.00 WIB.
Berita mengenai demonstrasi yang terjadi akibat penolakan terhadap RUU TNI masuk ke halaman Gedung DPR RI mencerminkan kompleksitas interaksi antara pemerintah, lembaga legislatif, dan masyarakat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa demonstrasi seringkali merupakan puncak dari ketidakpuasan yang tertahan, di mana masyarakat merasa bahwa suara mereka tidak didengar dalam proses legislasi yang krusial. Dalam hal ini, demonstrasi tersebut tidak hanya mencerminkan penolakan terhadap suatu Undang-Undang, tetapi juga menunjukkan adanya ketidakpuasan yang lebih luas terhadap proses pengambilan keputusan yang dianggap kurang transparan dan partisipatif. RUU TNI yang dimaksud merupakan bagian dari pembangunan hukum di bidang pertahanan dan keamanan, namun jika masyarakat menolak keberadaan RUU tersebut, berarti ada kebutuhan untuk lebih memahami perspektif dan kekhawatiran yang mendasari protes tersebut. Misalnya, ada kemungkinan bahwa masyarakat merasa RUU tersebut dapat melemahkan posisi sipil dalam pengambilan keputusan atau mungkin mengancam kebebasan sipil. Oleh karena itu, penting bagi para legislator untuk mendengarkan suara masyarakat dan melakukan dialog terbuka guna mencari titik temu, daripada mengalami eskalasi konflik seperti yang terjadi ketika massa menjebol pagar. Dari sudut pandang keamanan, insiden ini juga bisa dilihat sebagai peringatan bahwa tindakan represif atau pengabaian terhadap aspirasi publik dapat memicu kekacauan. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya menjaga saluran komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan harus dihargai dan difasilitasi, tidak hanya di tingkat demonstrasi tetapi juga melalui mekanisme formal seperti konsultasi publik atau forum diskusi. Tindakan demonstrasi, terutama yang melibatkan perusakan fisik atau jebol pagar, harus dicermati sebagai bagian dari dinamika masyarakat yang lebih kompleks. Sementara tindakan ini dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum, perlu diingat bahwa belakangnya terdapat isu-isu yang lebih mendasar yang harus difasilitasi dan diselesaikan. Penolakan terhadap RUU TNI adalah salah satu wajah dari keinginan masyarakat untuk terlibat dan memiliki kontrol atas keputusan hukum yang berimplikasi pada kehidupan mereka. Melihat peristiwa seperti ini, menjadi penting bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap bagaimana proses legislasi dijalankan. Apakah ada cukup ruang bagi partisipasi warga? Apakah proses pengambilan keputusan tersebut transparan? Atau apakah ada pengalaman di masa lalu yang membuat masyarakat skeptis mengenai niat dan integritas negara dalam mengelola keamanan dan pertahanan? Akhirnya, dialog dan mediasi antara pihak yang berwenang dan massa harus menjadi langkah penting untuk meredakan ketegangan. Pemerintah perlu menunjukkan komitmen untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mencari jalan tengah yang dapat diterima oleh semua pihak. Tanpa adanya dialog, potensi konflik seperti ini akan terus terjadi, yang pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas sosial dan politik di negara ini.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment