Ruas yang akan difungsikan meliputi Jalan Tol IKN Seksi 3A, 3B, 5A, serta Jembatan Pulau Balang Bentang Panjang Berita mengenai dibukanya Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Jembatan Pulau Balang secara gratis untuk kendaraan golongan I selama libur Lebaran memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat. Pertama-tama, inisiatif ini dapat dianggap sebagai langkah strategis pemerintah untuk mendorong mobilitas masyarakat. Dengan adanya fasilitas tol yang dapat diakses tanpa biaya, diharapkan masyarakat akan lebih terdorong untuk melakukan perjalanan, baik untuk pulang ke kampung halaman maupun berwisata. Momen Lebaran adalah saat di mana banyak orang berbondong-bondong melakukan perjalanan, sehingga aksesibilitas yang lebih baik dapat meningkatkan pengalaman berlibur. Di sisi lain, pembukaan tol dan jembatan secara gratis juga berpotensi menjadi sarana untuk memperkenalkan infrastruktur baru ini kepada masyarakat. Dengan memberikan akses gratis, lebih banyak orang bisa mencoba menggunakan fasilitas tersebut, dan jika mereka merasa puas dengan pengalaman berkendara, mereka mungkin akan lebih cenderung untuk menggunakan tol tersebut di masa depan dengan tarif yang berlaku. Ini juga berdampak positif terhadap reputasi Tol IKN dan jembatan, di mana pengalaman baik dapat meningkatkan kepuasan pengguna. Namun, perlu juga diingat bahwa insentif semacam ini harus diimbangi dengan persiapan yang matang. Pemerintah dan instansi terkait perlu memastikan bahwa arus lalu lintas dapat dikelola dengan baik agar tidak terjadi kemacetan yang parah selama libur Lebaran. Peningkatan jumlah kendaraan di tol bisa menjadi tantangan, sehingga perlu ada strategi untuk mengatur lalu lintas dan memberikan informasi kepada pengguna jalan. Selain itu, perlu ada upaya dalam menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan, termasuk ketersediaan fasilitas seperti tempat istirahat dan layanan darurat. Dampak ekonomi dari pembukaan tol ini juga tidak dapat diabaikan. Dengan meningkatnya jumlah perjalanan, diharapkan akan ada peningkatan dalam aktivitas ekonomi di daerah sekitar, termasuk meningkatnya kebutuhan akan makanan, penginapan, dan layanan lainnya di sepanjang rute baru. Hal ini dapat memberikan stimulus tambahan bagi perekonomian lokal, khususnya di tengah masa pemulihan pasca-pandemi. Namun, perlu diingat bahwa kebijakan ini juga harus dievaluasi secara berkelanjutan. Setelah periode libur Lebaran berakhir, penting bagi pemerintah untuk menilai dampak dari kebijakan ini dan melihat apakah ada pelajaran yang bisa diambil untuk pengelolaan infrastruktur di masa mendatang. Apakah inisiatif ini benar-benar memberikan manfaat yang diharapkan, atau adakah aspek lain yang perlu diperbaiki untuk memenuhi harapan masyarakat? Secara keseluruhan, pembukaan Tol IKN dan Jembatan Pulau Balang gratis selama libur Lebaran adalah langkah positif yang tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan infrastruktur yang lebih baik ke depannya. Dengan pengelolaan yang baik dan evaluasi yang konstruktif, inisiatif semacam ini bisa menjadi contoh dalam mendorong mobilitas dan konektivitas di Indonesia.