Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung memperkirakan kunjungan wisatawan domestik pada mudik Lebaran tahun ini mencapai 3 juta orang Berita mengenai prediksi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Lampung yang memperkirakan kedatangan wisatawan domestik mencapai 3 juta orang saat libur Lebaran adalah informasi yang cukup menarik dan menggembirakan. Libur Lebaran sering dijadikan momen bagi banyak orang untuk berlibur, berkumpul dengan keluarga, atau mengunjungi tempat-tempat wisata di berbagai daerah, termasuk Lampung. Jika prediksi tersebut terbukti akurat, ini menunjukkan potensi besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah tersebut. Proyeksi kedatangan wisatawan tersebut tentunya mencerminkan pemulihan ekonomi setelah masa-masa sulit akibat pandemi COVID-19. Saat ini, berbagai daerah di Indonesia terus berupaya untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, dan Lampung tidak terkecuali. Dengan berbagai atraksi wisata yang dimiliki, seperti pantai, wisata alam, dan budaya lokal, Lampung memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal. Oleh karena itu, inisiatif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan rumah tangga bisa menjadi langkah yang strategis dalam memperkuat ekonomi daerah. Namun, di balik optimisme tersebut, penting juga untuk mempertimbangkan kesiapan infrastruktur dan layanan yang ada. Meningkatnya jumlah wisatawan harus diimbangi dengan kemampuan daerah untuk menyediakan fasilitas yang memadai, mulai dari tempat menginap, transportasi, hingga keamanan dan kenyamanan bagi para pengunjung. Jika infrastruktur tidak siap, hal ini bisa berpotensi menimbulkan masalah, seperti kemacetan atau kurangnya pelayanan yang baik, yang justru dapat mengurangi pengalaman berwisata. Selain itu, pemerintah dan pihak-pihak terkait juga perlu memastikan bahwa promosi dan kampanye pariwisata dilakukan dengan efektif. Komunikasi mengenai potensi lampung, serta destinasi yang menarik dan aman, harus disampaikan kepada masyarakat luas, agar semakin banyak orang yang berkunjung. Penggunaan media sosial, promosi melalui influencer, dan kolaborasi dengan sektor swasta bisa menjadi strategi yang efektif dalam menarik perhatian wisatawan. Penting juga untuk mempertimbangkan aspek keberlanjutan pariwisata. Meskipun peningkatan jumlah wisatawan dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi, kita perlu memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak merusak lingkungan dan budaya lokal. Edukasi bagi wisatawan mengenai etika berkunjung dan pelestarian lingkungan sangat penting untuk diterapkan. Selain itu, partisipasi masyarakat lokal dalam industri pariwisata harus diperkuat agar manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan oleh semua pemangku kepentingan. Secara keseluruhan, meskipun optimisme mengenai kedatangan wisatawan di Lampung menghadapi tantangan, langkah-langkah strategis yang tepat bisa membantu merealisasikan potensi tersebut. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, prediksi tersebut bisa menjadi momentum bagi pariwisata Lampung untuk tumbuh dan berkembang lebih baik di masa depan.