Paramitha mengaku dirinya belum memahami laporan keuangan unaudited 2024 yang ia serahkan karena menurutnya dia belum lama menjabat Bupati Brebes. Berita yang berjudul "Diminta Jelaskan Laporan Keuangan Pemda 2024, Bupati Brebes: Masih Baru, Belum Ngerti" mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam pemerintahan daerah, terutama berkaitan dengan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan. Tanggapan Bupati Brebes yang mengaku belum mengerti dengan laporan keuangan pemda di tahun 2024 menunjukkan adanya gap dalam pemahaman dan persiapan yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin daerah mengenai hal-hal dasar yang terkait dengan anggaran dan laporan keuangan. Hal ini bisa menjadi sinyal peringatan bahwa pelatihan dan persiapan yang memadai bagi pejabat daerah sangat penting sebelum mereka menjabat. Seorang bupati seharusnya tidak hanya bertanggung jawab dalam menjalankan kebijakan, tetapi juga harus memahami dengan baik bagaimana keuangan daerah dikelola, meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban keuangan. Ketidaksiapan ini dapat mengganggu berbagai program pembangunan yang seharusnya berjalan efektif di daerah tersebut. Selain itu, pengakuan Bupati bahwa ia "masih baru" patut direspon secara kritis. Meskipun wajar bagi pejabat baru untuk membutuhkan waktu adaptasi, posisi yang dipegangnya adalah posisi penting yang memerlukan pengetahuan yang cukup agar dapat memberikan kepemimpinan yang efektif. Ini bukan hanya soal laporan keuangan, tetapi juga berkaitan dengan tata kelola pemerintahan yang baik, di mana warga negara berhak mengetahui bagaimana dana publik dikelola. Ada pula risiko bahwa ketidakpahaman terhadap laporan keuangan dapat mengarah kepada kesalahan pengelolaan anggaran, yang pada akhirnya dapat merugikan masyarakat. Proses penganggaran yang transparan dan akuntabel sangat penting untuk pembangunan daerah yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sangat diperlukan upaya yang lebih serius dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kompetensi para pemimpin dalam memahami teknik dan prinsip-prinsip akuntansi serta manajemen keuangan. Apalagi, laporan keuangan merupakan alat kontrol yang penting bagi masyarakat dan lembaga pengawas untuk menilai kinerja pemerintah daerah. Jika pemimpin tidak mampu memberikan penjelasan yang memadai, hal ini dapat memperburuk citra pemerintah daerah di mata publik dan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan yang diemban. Oleh karena itu, langkah yang proaktif seperti pelatihan bagi pejabat baru, serta penyusunan tim yang berpengalaman, sangat dianjurkan agar proses adaptasi bisa berlangsung lebih cepat. Melihat situasi ini, ada harapan bahwa Pemda Brebes bisa mengambil langkah konkret dalam menyusun program pelatihan yang dapat meningkatkan pemahaman para pejabatnya, termasuk Bupati, tentang aspek-aspek keuangan dan penganggaran daerah. Ini tidak hanya akan bermanfaat bagi individu yang menjabat, tetapi juga dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan pembangunan daerah secara keseluruhan. Transparansi dan profesionalisme seharusnya menjadi pilar utama dalam setiap administrasi pemerintahan, sehingga bukan sekadar pelaksanaan tugas, tetapi juga kepercayaan publik dapat terjaga.