Jemaah haji 2024 dilarang untuk membentangkan spanduk dan bendera di Tanah Suci. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa larangan untuk membentangkan bendera pada jemaah haji 2024 merupakan kebijakan yang sepertinya bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama pelaksanaan ibadah haji. Namun, larangan tersebut tentu saja menimbulkan pro dan kontra di kalangan jemaah haji karena bagi sebagian jemaah, membentangkan bendera merupakan cara untuk menunjukkan identitas mereka. Saya juga merasa prihatin dengan kejadian dimana dua jemaah dari Embarkasi Surabaya sempat didatangi oleh askar karena membentangkan bendera, hal ini menunjukkan bahwa penegakan larangan tersebut dilakukan dengan tindakan yang terkesan keras. Seharusnya penegakan aturan tersebut dilakukan dengan cara yang lebih humanis dan edukatif, sehingga tidak menimbulkan ketakutan atau kekhawatiran pada jemaah haji. Selain itu, saya juga berharap bahwa pemerintah dapat memberikan sosialisasi secara menyeluruh kepada jemaah haji mengenai larangan membentangkan bendera, sehingga jemaah dapat memahami alasan di balik kebijakan tersebut dan tidak melanggarnya. Sosialisasi yang efektif akan membantu mencegah terjadinya kejadian yang memicu ketegangan antara jemaah dan petugas pelaksana haji. Sebagai umat Muslim yang menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dalam menjalankan ibadah haji, saya berharap agar semua pihak dapat saling mendukung dan bekerja sama dalam menjaga keamanan serta kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Semoga kejadian ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak agar ke depannya dapat lebih memperhatikan aspek kebersamaan dan keselamatan dalam melaksanakan ibadah haji.