Loading...
Gapura Naga Giri yang menjadi pintu masuk Gresik kondisinya memprihatinkan dan rontok. Dinas Lingkungan Hidup Gresik menyebut perbaikan ditarget tuntas 2 pekan.
Berita mengenai target Pemkab untuk memperbaiki Gapura Naga Giri yang mengalami kerusakan dengan anggaran sebesar Rp 7 miliar dalam waktu dua pekan menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap pelestarian warisan budaya dan infrastruktur publik. Gapura atau gerbang yang memiliki makna simbolis dan estetika bagi masyarakat setempat tidak hanya berfungsi sebagai penanda lokasi, tetapi juga mencerminkan identitas budaya dan sejarah daerah tersebut. Oleh karena itu, perbaikan gapura ini bisa menjadi langkah yang positif dalam menjaga nilai-nilai sejarah dan budaya setempat.
Tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait rencana tersebut. Pertama, dalam proses perbaikan, penting untuk memastikan bahwa keaslian dan karakteristik gapura tetap terjaga. Mengingat gapura tersebut mungkin merupakan bagian dari warisan budaya yang kaya, upaya restorasi harus melibatkan ahli atau arsitek yang memahami struktur dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, pendekatan yang berbasis pada penelitian dan pemahaman mendalam akan sangat penting untuk memastikan hasil akhir yang memuaskan.
Kedua, transparansi dalam penggunaan anggaran juga menjadi isu yang krusial. Masyarakat berhak mengetahui bagaimana dana sebesar Rp 7 miliar itu akan digunakan, termasuk rincian biaya untuk material, tenaga kerja, dan lain-lain. Dengan transparansi, pemerintah dapat membangun kepercayaan publik dan memastikan bahwa proyek ini tidak hanya memenuhi target waktu, tetapi juga kualitas yang diharapkan. Melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan pelaporan mengenai proyek ini juga dapat meningkatkan partisipasi publik dan memberikan rasa memiliki terhadap hasil akhir.
Selain itu, waktu dua pekan untuk menyelesaikan perbaikan gapura terbilang cukup singkat, terutama jika pekerjaan tersebut memerlukan detail dan kehati-hatian yang matang. Efisiensi waktu yang diharapkan tidak boleh mengorbankan kualitas pekerjaan. Penting bagi Pemkab untuk merencanakan setiap tahap perbaikan dengan baik, sehingga proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengurangi standar yang diinginkan. Jika parameter-parameter tersebut dapat dipenuhi, maka keberhasilan proyek ini akan menambah nilai positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
Di sisi lain, proyek perbaikan ini juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Melalui program-program sosialisasi dan edukasi, Pemkab bisa mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga dan merawat budaya lokal. Keterlibatan masyarakat dalam proses ini bukan hanya akan meningkatkan rasa kepemilikan, tetapi juga mendukung pembangunan berbasis budaya yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, rencana perbaikan Gapura Naga Giri ini merupakan langkah yang baik dari Pemkab, namun perlu diimbangi dengan perencanaan yang matang, transparansi anggaran, serta keterlibatan publik. Di dunia yang semakin modern ini, menjaga warisan budaya menjadi tantangan tersendiri, namun dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan masyarakat, niscaya warisan tersebut dapat terus dilestarikan untuk generasi mendatang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment