Toko yang terletak di Jalan Masjid Abdul Latif, Kanal Banjir Timur itu dalam kondisi tutup. Di depannya ada bangku panjang yang satu sisinya rusak. Berita mengenai insiden tragis di toko perabot Jakarta Timur ini sangat membuat miris. Tindakan yang dilakukan putri kandung yang mengakibatkan kematian ayahnya sendiri sungguh tidak bisa diterima. Dalam kasus seperti ini, tidak bisa tidak kita harus mengevaluasi kondisi mental maupun emosional pelaku yang bisa saja mengalami gangguan psikologis. Menempelkan garis polisi di sekitar tempat kejadian perkara menunjukkan bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan yang mendalam. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam kasus ini, seperti apa motif putri tersebut melakukan tindakan tersebut? Apakah ayah dan putri tersebut memiliki konflik keluarga dalam waktu dekat? Selain itu, perlu pula ditinjau mengenai sistem pendampingan bagi keluarga yang sedang mengalami konflik untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan dalam keluarga. Selain itu, langkah-langkah preventif dan intervensi yang efektif juga harus terus ditingkatkan untuk mengurangi risiko terjadinya tindakan kekerasan dalam keluarga yang berujung pada tragedi seperti ini. Kami berharap pihak berwajib dapat mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya dari kasus ini dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Semoga kasus ini juga menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga komunikasi yang baik dalam keluarga agar tidak terjadi konflik yang mengarah pada tindakan kekerasan. Semoga keluarga yang ditinggalkan oleh korban dapat diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi masa-masa sulit ini.